0
Saat ini banyak produsen makanan yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja mencampurkan bahan kimia borax pada bahan makanannya. Efek borax yang diberikan pada makanan dapat memperbaiki struktur dan tekstur makanan. Seperti contohnya bila boraks diberikan pada bakso, akan membuat bakso tersebut sangat kenyal dan tahan lama, sedangkan pada kerupuk yang mengandung boraks jika digoreng akan mengembang dan empuk serta memiliki tekstur yang bagus dan renyah.

Bukan hanya pada bakso, penggunaan borax juga telah umum diberikan pada mi basah, lontong, ketupat, dan kecap yang biasa digunakan di kalangan masyarakat pada umumnya.

Efek negatif dari penggunaan borax dalam pemanfaatannya yang salah pada kehidupan dapat berdampak sangat buruk pada kesehatan manusia. Borax memiliki efek racun yang berbahaya pada sistem metabolisme manusia sebagaimana halnya zat-zat tambahan makanan lain yang merusak kesehatan manusia. Parahnya, makanan yang telah diberi borax dengan yang tidak atau masih alami sangat sulit dibedakan, tidak bisa dibedakan hanya dengan panca indera biasa.

Lalu bagaimana kita dapat mengetahui jika makanan yang akan kita santap mengandung borax atau tidak? Ada cara mudah hasil temuan dua siswi SMAN 3 Semarang, Dayu Laras Wening dan Luthfia Adila. Mereka telah menemukan cara mendeteksi borax yang terkandung pada makanan dengan cara yang sangat mudah dan praktis, yakni hanya dengan tusuk gigi.

Caranya, tusukkan tusuk gigi pada kunyit terlebih dahulu, kemudian tusukkan pada makanan yang akan diuji. Setelah kira-kira 5 detik, maka akan terlihat apakah makanan tersebut mengandung boraks atau tidak.

Kunyit akan bereaksi terhadap bahan kimia termasuk borax yaitu dengan perubahan warna. Bila makanan mengandung borax, maka tusuk gigi tersebut akan berwarna merah. Jadi bagi anda penggemar bakso perlu mencoba trik ini untuk memastikan bakso yang akan anda santap mengandung borax atau tidak.

Dayu dan Luthfia menamakan temuannya tersebut dengan SIBODEX (stick of borak detector). Temuan mereka ini berhasil menyabet medali emas pada International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014, sebuah ajang kompetisi inovasi anak.

( Sumber :http://www.erteerwe.com/2015/05/buat-penggemar-bakso-bawalah-tusuk-gigi.html)




Posting Komentar

 
Top